Jumat, 23 Juli 2010

Munajat Sya'ban Jelang Ramadhan Imam Ali bin Abi Thalib

Ditulis ulang : Imla W. Ilham


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah sampaikan salawat kepada Muhammad dan Keluarga Muhammad
Dengarlah doaku, ketika aku berdoa pada-Mu
Dengarlah seruanku, ketika aku menyeru-Mu
Hampiri daku, ketika aku memanggil-Mu

Aku telah lari menuju-Mu
berhenti di hadapan-Mu
bersimpuh pada-Mu, berserah diri pada-Mu
mengharapkan pahalaku dari hadirat-Mu
Engkau ketahui apa yang ada dalam diriku
Engkau kenali segala keperluanku
Engkau arif akan apa yang tergetar dalam hatiku
Tak tersembunyi bagi-Mu urusan kepulangan dan kembaliku
dan apa yang ingin aku ungkapkan semuanya dari mulutku
dan aku ucapkan dengan keinginanku dan mengharapkannya untuk hari akhirku.

Sudah berlaku ketentuan-Mu padaku duhai Junjunganku
apa yang terjadi padaku sampai akhir umurku
baik yang tersembunyi maupun yang tampak padaku
di tangan-Mu bukan di tangan selain-Mu
kelebihanku dan kekuranganku, manfaatku dan madaratku

Tuhanku, jika sekiranya Engkau menahan rejekiku
maka siapa lagi yang akan memberikan rejeki padaku
Jika Engkau mengabaikan aku
maka siapa lagi yang akan membelaku

Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari marah-Mu dan terlepasnya murka-Mu
Tuhanku, jika aku tidak layak memperoleh kasih-Mu
Engkau sangat layak untuk memberikan anugrah kepadaku dengan keluasan karunia-Mu
Tuhanku, seakan diriku telah tersungkur di hadapan-Mu
dan sebaik-baiknya kepasrahaku pada-Mu telah menaungi aku
lalu Engkau berkata apa yang layak Engkau katakan dan Kau liputi aku dengan ampunan-Mu

Tuhanku, jika Engkau ampuni aku siapa lagi yang lebih pantas melakukannya salain-Mu Jika sekiranya ajalku sudah dekat, tetapi amalku tidak mendekatkanku kepadaMu
maka telah aku jadikan pengakuan dosa ini sebagai wasilahku kepada-Mu

Tuhanku, aku telah berbuat zalim dalam memandang diriku
Celaka sudah diriku, jika saja Engkau tidak mengampuninya

Tuhanku, tidak henti-hentinya kebaikan-Mu mengalir padaku hari-hari hidupku,
maka jangan putuskan kebaikan-Mu padaku pada hari kematianku

Tuhanku, bagaimana mungkin aku berputus asa pada pandangan baikku kepada-Mu
setelah kematianku
padahal Engkau tidak memberikan kepadaku selain yang indah saja dalam hidupku
Tuhanku, perlakukanlah aku apa yang Engkau layak melakukannya
Kembalilah padaku dengan karunia-Mu yang Kauberikan kepada pendosa yang sudah dipenuhi kebodohannya

Tuhanku, jika telah Kaututupi dosa-dosaku di dunia
padahal aku sangat memerlukan penutupan pada hari akhirat nanti
karena Engkau tidak menampakkannya di hadapan orang-orang yang saleh
maka jangan mempermalukan aku pada hari kiamat di hadapan para saksi

Tuhanku, anugrah-Mu meluaskan harapku
maaf-Mu lebih utama dari amalku
Tuhanku, bahagian aku ketika berjumpa dengan-Mu pada hari kautetapkan keputusan di antara hamba-hamba-Mu

Tuhanku, permohonan maafku kepada-Mu
adalah permohonan seseorang yang sangat memerlukan penerimaan permohonannya Terimalah permohonan maafku
Wahai yang paling pemurah untuk dimohonkan oleh para pendosa

Tuhanku, janganlah kautolakkan keperluanku
jangan Kausia-siakan kedambaanku
jangan kau putuskan dari-Mu harapanku dan cita-citaku

Tuhanku, sekiranya Engkau ingin menjatuhkan aku, tentulah Engkau tidak memberikan petunjuk kepadaku
sekiranya Engkau ingin mempermalukanku,
tentulah Engkau tidak menyelamatkan daku

Tuhanku, tak pernah aku mengira Engkau akan menolak keperluan yang untuk
memperolehnya dari sisi-Mu telah kuhabiskan seluruh umurku.

Tuhanku, bagi-Mu segala sanjung dan puja, selama-lamanya,
sanjugan yang kekal abadi, berlansung terus,
bertambah dan tak pernah habis, sanjung-puja seperti yang Engkau cintai dan Engkau ridhai.

Tuhanku, jika Engkau menuntutku karena kesalahanku,
aku akan menuntut-Mu dengan maaf-Mu
jika Engkau menuntutku dengan dosaku,
aku akan menuntut-Mu dengan ampunan-Mu
jika Engkau memasukkan aku ke dalam neraka,
aku akan memberitahukan kepada para penghuninya bahwa aku mencintai-Mu

Tuhanku, jika amalku kecil di samping ketaatanku padamu,
kedambaanku besar di samping harapanku kepada-Mu

Tuhanku, bagaimana mungkin aku kembali dari hadirat-Mu dengan tangan hampa yang Kautolakkan,
padahal sangka baikku akan anugrah-Mu
pastilah mengembalikanku dengan keselamatan dan rahmat-Mu yang Kaucurahkan.

Tuhanku, sudah aku habiskan umurku tengelam dalam kelalaian kepada-Mu;
telah aku hancurkan kemudaanku dalam kemabukan keterasingan dari-Mu.
Tuhanku, maka aku tidak bangun dari hari-hari ketertipuanku
dan keterperosokanku pada jalan kemurkaan-Mu.
Tuhanku, inilah aku hamba-Mu anak hamba-Mu menghadap-Mu
bertawasul kepada-Mu dengan kemurahan-Mu.

Tuhanku, akulah seorang hamba yang meninggalkan segala keadaan duka ketika menghadap-Mu dengan sedikitnya rasa maluku akan pandangan-Mu; aku mencari ampunan dari-Mu, karena ampunan adalah sifat kemurahan-Mu.

Tuhanku, aku tidak punya kekuatan untuk meninggalkan maksiatku kepada-Mu kecuali pada waktu Engkau bangunkan aku untuk mencintai-Mu. Dan sebagaimana Engkau inginkan aku untuk menjadi aku seperti sekarang ini, maka aku bersyukur kepada-Mu.karena Engkau telah memasukkan aku dalam anugrah-Mu dan karena Engkau telah membersihkan hatiku dari noda kelalaian pada-Mu.

Tuhanku, pandanglah daku
seperti Engkau memandang orang yang Kau panggil dia
lalu dia menjawab panggilan-Mu
yang Kau bimbing dia dengan bantuan-Mu lalu ia mantaati-Mu
Wahai Yang Dekat dan tidak menjauh dari orang yang kebingungan karenanya
Wahai Yang Pemurah tidak bakhil kepada siapapun yang mengharapkan pahalanya

Tuhanku, anugrahkan kepadaku hati yang kerinduannya mendekatkannya kepada-Mu
dan lidah yang ketulusannya mengankatnya kepada-Mu
dan padangan yang kebenarannya mendekatkanya pada-Mu
Tuhanku, sungguh orang yang mengenal-Mu tidak akan diabaikan
yang berlindung kepada-Mu tidak akan dilalaikan
dan orang yang Kau hampiri tidak akan dibiarkan

Tuhanku, sesungguhnya orang yang mengambil jalan-Mu
akan mendapat pencerahan
orang yang berpegang kepada-Mu akan memperoleh perlindungan
Sungguh aku telah berlindung kepada-Mu

Duhai Tuhanku, janganlah Kau sia-siakan
sangkaku akan kasih sayang-Mu
jangan Kau halangi aku dari santunan-Mu
Tuhanku, tempatkan daku di antara para kekasih-Mu
pada tempat orang yang mengharapkan tambahan kecintaan-Mu

Tuhanku, ilhamkan kepadaku kerinduan
untuk berzikir kepada-Mu setelah berzikir kepada-Mu
Ilhamkan kepadaku keinginan untuk berada pada suka cita
kebahagiaan asma-Mu dan tempat kesucian-Mu

Tuhanku, karena-Mu dan hanya dengan ketentuan-Mu
Engkau masukkan daku pada tempat orang yang mentaati-Mu
dan tempat yang baik dari keridhaan-Mu
karena aku tidak mampu melindungi diriku
dan tidak sanggup memberikan manfaat padanya

Tuhanku, akulah hamba-Mu yang lemah penuh dosa
dan milik-Mu yang penuh noda
janganlah Engkau jadikan daku termasuk
orang yang Engkau palingkan wajah-Mu daripadanya
dan yang kelalaiannya telah menghalangi dari maaf-Mu

Tuhanku, anugrahkan kepadaku kesempurnaan kebergantungan kepada-Mu
terangilah pandangan hati kami dengan cahaya penghilatan kepada-Mu
sehingga mata hati kami menyobekkan tirai-tirai cahaya
dan mengantarkan kami pada mahligai kebeseran-Mu
dan arwah kami bergantung pada keagungan kesucian-Mu

Tuhanku, jadikan daku orang yang Kau panggil dia dan dia menjawab panggilan-Mu
yang Kau perhatikan dia, sehingga ia bergetar karena kebesaran-Mu
Engkau sambut dia secara rahasia dan ia beramal karena-Mu secara terbuka
Tuhanku, aku tidak biarkan keputusasaan mengalahkan sangka baikku kepada-Mu
dan tidak berputus harapanku akan keindahan kemurahan-Mu
Tuhanku, jika kesalahan telah menjatuhkan aku dari sisi-Mu
maka maafkanlah daku dengan seluruh kepasrahanku kepada-Mu

Tuhanku, jika dosa-dosa melemparkan aku dari kemuliaan anugrah-Mu
keyakinan telah mengangkatku kepada kemurahan kasih-Mu

Tuhanku, jika kelalaian telah menidurkan daku
dari persiapan untuk menemui-Mu
telah mambangunkan aku
pengtahuan akan kemurahan anugrah-Mu

Tuhanku, jika besarnya hukuman-Mu telah memanggilku ke neraka
limpahan karunia-Mu telah memanggilku ke surga

Tuhanku, kepada-Mu aku bermohon, kepada-Mu aku berpasrah dan berserah diri
Aku bermohon kepada-Mu agar Kau sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad
Aku bermohon kepadamu agar Kau jadikan aku
termasuk orang yang selalu berzikir kepada-Mu, tidak melanggar perjanjian-Mu
tidak lalai dari bersyukur pada-Mu, tidak menganggap enteng perintah-Mu
Tuhanku, gabungkan aku dengan cahaya keagungan-Mu yang cemerlang
sehingga aku menjadi orang yang mengenal-Mu dan berpaling dari selain-Mu
serta takut dan selalu merasa diawasi-Mu, wahai Pemilik keagumgan dan kebaikan.

::::: Semoga Allah menyampaikan shalawat kepada Muhammad rasul-Nya dan keluarganya yang suci dan semoga Allah melimpahkan salam kepadanya sebanyak-banyaknya.

Sumber : FB Muhammad Ilham ibn Fadli (Mafâtihul Jinân, bab 2, bulan Sya’ban)

Jumat, 16 Juli 2010

Intervensi Malaikat dalam Hubungan Seksual

Ditulis ulang : Imla W. Ilham

Di Indonesia, wacana perempuan, agama, dan seksualitas bukanlah hal yang baru, apalagi diskursus perempuan dalam perkawinan, hubungan suami-istri dalam keluarga, hak dan kewajiban suami istri dalam keluarga sudah menjadi pembahasan yang intensif di masyarakat. Buku-buku tentang keluarga sakinah, keluarga barokah, mengatasi masalah perkawinan juga banyak bermunculan di masyarakat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Indiyah (1999), ditemukan bahwa masalah perceraian 80% disebabkan karena tidak harmonis dalam hubungan seksual. Sebuah studi di Amerika Serikat juga membuktikan bahwa 80% pasangan yang mencari konseling perkawinan juga karena kurang terpuaskan dalam seksualitasnya.

Dari hasil wawancara dengan beberapa teman perempuan saya tentang pengalaman malam pertama, banyak di antara mereka yang mengungkapkan bahwa pengalaman pertama bagi perempuan tidak seindah yang dibayangkan. Hal ini karena secara biologis organ reproduksi perempuan berbeda dengan laki-laki. Bagi perempuan yang masih mempunyai selaput dara yang utuh dengan jenis selaput dara yang kurang elastis, kebanyakan merasa sakit saat berhubungan seksual pertama kalinya. Perlu diketahui bahwa ada berbagai macam selaput dara di lihat dari ke-elastisannya, sehingga ada juga perempuan yang tidak merasa sakit saat pertama kali berhubungan seksual. Saya termasuk mempunyai selaput dara yang tebal dan kurang elastis, sehingga pada saat malam pertama mengalami kesakitan yang luar biasa. Dalam kondisi sakit seperti itu saya teringat akan doktrin yang saya peroleh dari kiyai saya bahwa bahwa istri harus melayani suaminya, kalau tidak maka dikutuk malaikat. Saat itu saya merasa aneh dan mencoba mengkritisi doktrin itu, karena ketika dipraktekkan saya merasa ada yang kurang sesuai, sudah sakit dikutuk malaikat lagi. Saya merasa bahwa ini bukan konsep Islam, saya yakin bahwa Islam yang rohmatal lil’alamin tidak mengajarkan ketidakadilan seperti itu, dimana istri harus melayani suaminya.

Berdasarkan data dan juga pengalaman penulis sendiri itulah, tulisan ini akan membahas tentang persoalan seksualitas dalam keluarga terutama yang terkait dengan hak akan kepuasan seksual dan kewajiban seksual suami-istri. Dasar yang dijadikan pijakan tulisan ini adalah hadis tentang hubungan seksual suami dan istri yang bunyi teksnya sebagai berikut: “Jika seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur kemudian si istri enggan memenuhi ajakannya, maka sepanjang malam itu para malaikat akan melaknati istri itu hingga subuh” (HR. Amad bin Hambal). Jika dibaca secara tektual apa adanya, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan seksual itu adalah kewajiban istri dan hak suami. Benarkah Islam mengajarkan seperti itu? Benarkah ada seorang suami yang tega istrinya dilaknat malaikat hanya karena tidak mau diajak berhubungan seksual karena sakit? Karena itulah, perlu dilihat kembali bagaimana sebenarnya keshohihan hadist, asbabul wurud, hubungannya dengan ayat-ayat seksualitas dalam Al’Quran. Selain itu apa makna laknat malaikat dalam hadis itu dan yang lebih penting bagaimana sebenarnya konsep hubungan seksual suami-istri menurut Islam. Poin-poin itulah yang akan dibahas dalam tulisan ini.

Hadis tentang campur tangan malaikat dalam hubungan seksual suami-istri ini bervariasi, namun jika dicermati, sebenarnya mempunyai maksud yang sama. Dengan mengetahui variasi sanad (periwayat) dan matan (isi/kandungan) maka dapat diketahui apakah ada periwayat lain atau tidak dan juga dapat diketahui apakah periwayatnya tuggal atau banyak. Ahmad Ibn Hambal (hadis no 9294) :Bila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur kemudian si istri enggan memenuhi ajakannya, sehingga suami merasa kecewa hingga tertidur, maka sepanjang malam itu pula para malaikat akan melaknati istri itu hingga datangnya waktu subuh.” Muslim dalam kitab shohih Muslim bagian kitab nikah, hadis no 2594 :Jika seorang istri meninggalkan tempat tidur suaminya maka ia dilaknat malaikat sampai waktu subuh,….. sampai dia kembali”. Bukhori, pada kitab Fatkhul Bari, hadis no 5194, dan kitab nikah hadis no 4795 :Bila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur kemudian si istri enggan memenuhi ajakannya, sehingga suami merasa kecewa hingga tertidur, maka sepanjang malam itu para malaikat akan melaknati istri itu hingga waktu subuh”, dan Ahmad dalam Musnat Ahmad, hadis no 7109, dan hadis no 822 : "Janganlah para wanita meninggalkan tempat tidur suaminya kecuali malaikat Allah ‘azza wajalla akan melaknatinya”.

Secara tekstual, hadis pertama berkaitan dengan istri menolak ajakan suami untuk berhubungan seksual, sedangkan hadis yang lain berkaitan dengan istri tidur di tempat/kamar lain. Namun semua hadis tersebut berkaitan dengan kepatuhan sang istri terhadap suami dalam masalah seksualitas. Walaupun isi matannya berbeda di antara hadis-hadis tersebut, namun yang menarik adalah intervensi malaikat terhadap istri yang menolak berhubungan seksual ada pada semua matan hadis tersebut.

Jika dilihat dari perowinya, hadis-hadis ini diriwayatkan oleh lima orang penyusun kitab hadis, yaitu: Bukhori, Muslim, Ahmad Ibn Hambal, Abu Dawud dan Darimi. Kalau dilihat dari hadis yang diriwayatkan oleh Bukhori, Muslim dan Ahmad Ibn Hambal, maka dari jalur sanadnya mempunyai kesamaan jalur sahabat/sanad sama pada urutan ketiga yaitu Abu Hurairah, Zararah bin ‘Aufa, Qotadah Ibn Di’amah. Dari Qotadah Ibn Di’amah ini kemudian terjadi jalur sanad. Setelah dilakukan penelitian terhadap para perowi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing periwayat saling bertemu (liqa’) atau setidaknya sezaman dengan periwayat sebelum dan sesudahnya. Jadi hadis yang menyatakan istri akan dilaknat mailaikat jika ia menolak atau menghindar bila diajak berhubungan seksual oleh suaminya atau meninggalkan tempat tidur suami, mempunyai sanad yang shohih. Namun demikian, walaupun sanadnya shohih, namun jika secara harfiah atau tekstual matan hadis bertentangan dengan semangat Al Qur’an maka perlu dilihat asbabul wurudnya (sebab-sebab turunnya hadis) sehingga konteknya akan kelihatan. Kalau sejarahnya terkuak maka mencari nilai-nilai hakiki dari hadis akan mudah.

Asbabul-wurud hadis dapat dilihat secara mikro dan makro. Mikro dalam arti situasi yang khusus yang menyebabkan hadis itu ada. Sedangkan makro berarti menggali situasi dan kondisi dan sosio-historisnya saat itu. Hadis tentang intervensi malaikat dalam hubungan seksual ini, belum ditemukan asbab al wurud mikronya, tetapi dimungkinkan ada kaitannya dengan kondisi sosio-historis dan kultural saat itu atau dengan melihat asbab al wurud makronya. Dari asbab al wurud makro ada kemungkinan hadis itu berkaitan dengan budaya pantang ghilah yang ada di kalangan bangsa Arab sebelum itu. Ghilah adalah bersetubuh istri yang sedang hamil atau menyusui. Mereka menganggap bahwa ghilah itu suatu yang tabu untuk dilakukan. Budaya tersebut begitu kuat di kalangan wanita Arab, sehingga Nabi pernah bermaksud untuk melarang ghilah. Nabi mengurungkan maksudnya, setelah mengetahui bahwa ghilah yang dilakukan ternyata tidak menimbulkan hal buruk bagi anak-anak yang dilahirkan. (HR. Muslim dari Jazamah binti Wahib). Budaya pantang ghilah bagi wanita jahiliyah tidak menjadi persoalan karena mereka boleh poligami dengan tanpa ada batasan. Datangnya Islam membawa aturan tentang batasan poligami dan dalam pelaksanaannya harus adil. Karena itu, jika pantang ghilah tetap dipertahankan, sementara poligami tidak bebas maka hal ini sangat berat bagi mereka.
Jadi, kemungkinannya hadis tersebut untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dirasakan para lelaki Arab Muslim. Selain itu juga untuk menghilangkan budaya pantang ghilah yang masih diikuti oleh wanita Arab Muslim.

Selain itu dimungkinkan hadis ini juga terkait dengan perkawinan anshor dan muhajirin pasca hijrah Nabi ke Madinah. Laki-laki muslim muhajirin yang ikut hijrah bersama Nabi ke Madinan saat itu tidak banyak yang membawa harta. Sedangkan perempuan muslimah anshor yang di Madinah, kebanyakan mereka adalah penduduk asli Madinah yang mempunyai capital/harta lebih dibandingkan laki-laki muslim pendatang. Secara sosiologis dan juga psikologis ada perempuan-perempuan Madinah ini yang merasa dirinya mempunyai status sosial yang lebih tinggi dan juga mempunyai kepercayaan diri dan harga diri yang tinggi. Sehingga di saat mereka menikah dengan kaum muhajirin, terkadang masih ada perasaan superioritas itu yang kemudian berimplikasi pada hubungan seksual mereka. Hal ini biasa terjadi, tetapi kalau dibiarkan tanpa ada solusi yang menguntungkan kedua belah pihak, maka keharmonisan dan kebahagiaan keluarga itu akan tergangu.

Dari beberapa hadis dan ayat di atas maka sebenarnya masalah seksualitas dalam Islam menurut penulis adalah:
Pertama, hubungan seksual suami-isteri adalah merupakan hak dan kewajiban, keduanya saling merasakan tidak hanya sepihak. Menjadi hak karena ada rasa kepuasan dan sebagai kewajiban karena adanya unsur saling melayani dan menyenangkan. Sebab, jika hal itu hanya dipandang sebagai kewajiban saja, maka secara psikologis akan dirasakan sebagai beban dan penderitaan. Kedua, isteri maupun suami dituntut untuk saling berdandan sehingga membuat mereka saling tertarik. Jika sama-sama tertarik maka secara psikologis bila berhubungan seksual maka tidak ada yang terpaksa atau dirugikan. Sebab jika ada suami yang mengejar kenikmatan di atas penderitaan isteri atau sebaliknya, maka hal ini bertentangan dengan konsep al Qur’an: mu asyarah bi al ma’ruf.

Ketiga
, isteri sebagai ladang untuk bercocok tanam, menanamkan benih, menyambung keturunan, maka kalau ingin memperoleh hasil tanaman yang berkualitas/keturunan yang baik, maka cara bercocok tanampun harus juga dengan cara yang baik. Sebab, jika menanam padi pada musim panas maka hanya membuang-buang waktu dan akan merusak sawah. Keempat, pakaian adalah lambang dari kesopanan, kerapian, keamanan dan kenyamanan. Jika suami maupun isteri saling merasa menjadi pakaian pasangannya, maka bagaimana agar fungsi dari pakaian itu terwujudkan, artinya bagaimana saling memberi dan memenuhi jika salah satu membutuhkan dengan penuh pengertian dan tidak memaksa atau merasa terpaksa.

Menurut penulis perbincangan masalah hadis-hadis yang dianggap misoginis yang berkaitan dengan hubungan seksual suami-isteri perlu dimaknai secara kontekstual dan dilihat juga bagaimana hadis-hadis lain yang membahas tentang seksualitas dan juga bagaimana al Qur’an membahas tentang hal itu. Selain itu sangat penting untuk menggunakan pendekatan lain baik dilihat dari sisi bahasa yang digunakan, yaitu kata-kata untuk mengajak dan kata-kata untuk menolak. Pendekatan usul al-figh juga sangat penting untuk mencapai suatu keadilan seksual bagi suami maupun isteri, yaitu dengan kaidah hukum Islam yang disebut Dalalah ad-Dalalah. Pemahaman secara fisik dan psikologis perlu diperhatikan, antara lain dengan memahami perbedaan organ reproduksi laki-laki dan perempuan, sehingga dapat memperlakukannya dengan tepat, baik dan sehat; baik fisik maupun psikis. Pemaknaan kembali dapat dilihat secara integratif antara hadis-hadis lain dan al Qur’an.
Dengan demikian melihat realitas seksualitas, maka penulis menyimpulkan bahwa kepuasan seksualitas adalah hak dan kewajiban bersama, antara suami dan isteri. Artinya jika salah satu membutuhkan dan tidak tersalurkan maka sebenarnya pada saat itu akan terjadi suasana yang tidak harmonis baik fisik maupun psikologis. Jika hal tersebut dipahami dengan benar maka penulis yakin angka perceraian akan turun dan problematika seksual akan berkurang.

(c) http://alimatulq.multiply.com/

Karakter Anak dan Profesinya Kelak

Ditulis ulang : Imla W. Ilham

Iseng-iseng browsing sambil upload beberapa data, ketemu ini : Asli, saya tertawa terbahak-bahak sambil membayangkan beberapa siswa yang melompat jauh 20 tahun ke depan. Mau tertawa bersama? Baca deh ...

  • Jika mereka tetap ngintil mengikuti terus Ibu Gurunya, nempel terus keluar ruangan … ini cocok di bagian Legal … (selalu ”merapat” kepada Top Management)
  • Jika mereka kemudian mengambil mainan balok-balok kayu atau lego … dipasang … lalu diberantakin lagi … pasang lagi … berantakin lagi … Kalo bosen ditinggal … Dia cari mainan yang lain lagi … lalu pasang … berantakin lagi … pasang lagi … naaaahhh ini keknya menjadi Bagian IT atauEngineering … (bongkar pasang … cari kesibukan sendiri … jika bosen lalu ditinggal … )
  • Jika mereka maju ke papan tulis dan menulis-nulis sesuatu disitu … yup … tentu saja Ini bagian Training and Development (naluri ngajar bouw)
  • Bertepuk tangan … menyanyi … berteriak-teriak … menari-nari … ini bagian Operation (tukang ”heboh” soalnya …)(demo mulu kerjaannya)
  • Berjalan keluar … Jajan cimol dan Harum manis didepan sekolah … Ini bagian Procurement ... (tidak lupa dengan cerewet bertanya … Ini berapa bang … yang itu berapa bang … Yang disitu berapa ?? …)(tapi nggak beli-beli karena uangnya kurang)
  • Ambil Tas … buka bekal … makan-makan … minum-minum … hepi-hepi … haha hihi hah … Ini pasti orang-orang Marketing nih … (marketing gitu loh …)(Everyday is a holiday)
  • Jika mereka malah berantem sesamanya … cakar-cakaran dsb … Ini pasti cocok di divisi Bussiness Development
  • Mendorong-dorong meja … mengangkat kursi … merapih-rapihkan kelas … melap meja kursi … nyapu kelas … Ini General Affair lah …
  • Lari keluar kelas … main-main diluar … main ayunan … main prosotan … main jungkat – jungkit … Gak peduli apa yang terjadi di dalam kelas … Ini bagian Sales dan Customer Service (spesialis ”urusan luar” bukan ???). (urusan main)
  • Menangis keras … memanggil-manggil bu gurunya … mengarang cerita yang termehek-mehek agar dikasihani gurunya … agar bu gurunya memperhatikan dia …. mmm ini bagian Quality Control atau Internal Control. (specialis komplain dan Tukang ngadu)
  • Membuka tas … merogoh kantong … membuka dompet barbie/narutonya … menghitung uang recehan disana … atau bahkan menghitung-hitung jumlah jendela yang ada dikelas … itu pasti akan jadi … Finance dan Accounting
  • Ngambil Crayon … coret-coret dinding … mudah saja ini tentu Graphic Design dong …
  • Berceloteh … ngobrol … Cerita-cerita sama temannya … ngoceh kesana kemari … ngomong sendiri … berdiri di depan kelas sambil ketawa-ketiwi … ini bagian Public Relation. (spesialis ketawa – ketiwi … dan ngomong kanan kiri …)
  • Tarik kursi … berdiri diatas kursi … melihat keluar jendela … menerawang jauh … pura-pura berfikir … Naaaahhh ini lah calon President Direktur kita … (berpandangan visioner jauh kedepan)
  • Jika mereka hanya duduk diam .. seperti tidak melakukan apa-apa … naaahhh ini bagian Personalia .. (hihihihi)(yes … Sitting Idle right ???)
  • Jika mereka ternyata berdiri di depan pintu … siap siaga selalu memegang handel pintu … buka tutup pintu ….. aaaahhhh ini pasti … Bagian Securityatau Door man …)
  • Ok-Ok bagaimana kalau dia … Duduk manis sendirian dipojok … membuka buku … membaca dengan tenang … tangan dilipat diatas meja … rapi … dengan harapan Ibu Guru akan memuji dia habis-habisan …. ??? … mmm maaf tipe ini biasanya tidak diterima di bagian mana pun … orangnya kurang asik soalnya … nggak fun … nggak kompak …. (hihihihihi)
  • Tarik kursi ? berdiri diatas kursi ? melihat keluar jendela ? menerawang jauh ? pura-pura berfikir ? Naaaahhh ini lah calon President Direktur kita ? (berpandangan visioner jauh kedepan)
:: kiriman seorang teman via fb yang dikutipnya dari Yanti Depe/2010

Senin, 05 Juli 2010

Merasa Bahagia dan Berfikir Positif Berpotensi Terhindar Kanker Payudara

Ditulis ulang : Imla W. Ilham, S.Ag

Merasa bahagia dan selalu berpikir positif adalah salah satu kunci penting dalam menjalani kehidupan. Dengan perasaan optimistis dan bahagia, risiko terserang berbagai penyakit pun dapat ditekan seminimal mungkin. Pentingnya perasaan positif dan bahagia tercermin dari sebuah riset belum lama ini yang dimuat BioMed Central journal BMC Cancer. Hasil riset mengindikasikan wanita yang bahagia dan berpikir positif cenderung berisiko lebih rendah mengidap penyakit kanker payudara. Dr Ronit Peled dari Ben-Gurion University of the Negev di Beer Sheva, Israel, dalam hasil risetnya menyatakan bahwa kebahagiaan dan optimisme mampu menekan risiko kanker payudara pada wanita hingga 25 persen. Sedangkan pengalaman atau kejadian traumatis seperti perceraian atau kehilangan seseorang yang dicintai dapat memburuk risiko.

Kami secara hati-hati dapat menyatakan bahwa mengalami satu atau lebih kejadian menyedihkan adalah sebuah faktor risiko kanker payudara pada wanita muda. Di lain pihak, perasaan akan bahagia dan optimisme dapat memberikan perlindungan. Wanita muda yang mengalami sejumlah pengalaman buruk dalam hidupnya dipertimbangkan sebagai kelompok yang berisiko kanker payudara dan oleh sebab itu harus ditangani,” ungkap Ronit Peled. Tetapi Peled menekankan bahwa hasil risetnya jangan diartikan bahwa rasa bahagia dan optimisme menjadi gerbang utama untuk terhindar dari penyakit kanker payudara. “Konsumsi makan yang baik dan aktif secara fisik merupakan faktor yang harus diperhitungkan,” tambahnya.

Dr Peled dan timnya meneliti sejumlah faktor yang berkaitan dengan stres psikologis seperti kehilangan orangtua sebelum berusia 20 tahun dan kaitannya dengan risiko kanker.Peled melakukan penelitian ini dilatarbelakangi tingginya faktor risiko kanker payudara yang dialami wanita Israel. Lebih-lebih wanita Israel kerap kerap disebut kelompok dengan risiko tertinggi di dunia dalam hal kanker payudara. Sebanyak 255 wanita usia 25 – 45 tahun yang terindikasi kanker paru dilibatkan bersama 367 wanita usia sama yang tidak mengalami kanker. Peled dan timnya menanyakan sejumlah hal kepada para wanita seperti pandangan akan masa depan dan pengalaman traumatis akibat penyakit, kehilangan pekerjaan, perceraian hingga kematian. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang jelas antara cara berpikir wanita dengan risiko mengidap kanker payudara. Mereka yang berpikir optimistis mencatat risiko 25 persen lebih rendah mengidap kanker. Sementra wanita yang mengalami dua atau tiga kejadian atau pengalaman traumatis mengalami peningkatan risiko sebesar 62 persen. “Ditemukan bahwa perasaaan bahagia dan optimisme memberikan dampak protektif ,” ujar peneliti .

Sumber: www.kompas.com